Dientry oleh Dyah Puspasari - 07 May, 2019 - 7035 klik
Parfum Kemenyan Tobarium, dari Mistik Menjadi Eksotis

BLI (Aek Nauli, Mei 2019)_Hampir semua mengenal kemenyan, bahan padat yang dibakar dan memiliki aroma khas dan identik dengan hal berbau mistis. Namun, ditangan para peneliti Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli, wangi kemenyan berubah menjadi eksotis dan berkelas. Dengan nama tobarium, aroma parfum kemenyan ini wangi dan lembut, layaknya parfum kelas dunia.

“Jalan-jalan ke Sumatera Utara, jangan lupa mampir di Parapat, selamat datang para media, di hutan kemenyan yang banyak manfaat,” sambut Cut, kepada para awak media dan peserta Media Visit Wisata Ilmiah KHDTK Aek Nauli Toba, Kamis (2/5) di Aek Nauli, yang terlihat sangat antusias mengamati pohon kemenyan, demonstrasi penyadapan dan pemanenan getah kemenyan, contoh getah, contoh parfum dan alat penyulingannya.

Inovasi parfum tobarium ini tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai tambah dari kemenyan. Inovasi yang dilakukan adalah membuat parfum yang terbuat dari ekstraksi limbah pemanenan kemenyan (Styrax sumaterana). Tobarium ini adalah salah satu produk dari Pusat Unggulan Iptek (PUI) Pengelolaan Hutan Tropis Dataran Tinggi yang dilakukan para peneliti BP2LHK Aek Nauli.

Satu-Satunya di Dunia

Menurut inventornya, Cut Rizlani Kholibrina, S.Hut, M.Si, peneliti BP2LHK Aek Nauli, tobarium merupakan parfum inovasi anak negeri pertama yang menggunakan minyak kemenyan sebagai base-note.  “Ini satu-satunya di dunia yang pakai kemenyan sebagai base-note,” jelas Cut.

Dalam pembuatannya, minyak kemenyan ini dipadukan dengan berbagai minyak atsiri dari flora hutan tropis Indonesia sebagai top-notenya. Parfum kemenyan berbeda dibandingkan pewangi yang banyak beredar di pasaran. Parfum ini tidak mengandung alkohol, high concentrate sehingga bertahan lama.

Memiliki aroma yang wangi dan lembut, tobarium sangat berbeda dengan aroma kemenyan yang dibakar untuk digunakan dalam kegiatan ritual kepercayaan masyarakat. Wangi parfum begitu berkelas, tahan lama dengan sensari aroma yang berbeda sepanjang waktu. Bahkan salah satu peserta media visit menyebutkan bahwa aroma tidak kalah dengan parfum merk chanel.

Parfum kemenyan saat ini telah tersedia dalam 7 (tujuh) varian aroma yakni Rizla (floral fresh), Riedh@ (floral fruit), Jeumpa (cempaka), Azwa (woody), Aphis (green oceanic), Tiara (oriental) dan Sylva (forest). 

Aroma Berlapis dan Kaya Manfaat

“Aroma tobarium berlapis-lapis. Bisa tahan 12 jam dan tidak larut dalam air. Dalam dua jam pertama aroma yang muncul adalah bahan top-note, 4 jam berikutnya aroma dari middle-note dan 6 jam terakhir aroma base-note,” papar Cut lebih detail tentang kelebihan produk parfumnya.

Lebih lanjut Cut menjelaskan bahwa penelitian terbaru menunjukkan bahwa manfaat jika menghirup aroma kemenyan, itu merupakan cara tercepat untuk menstimulasi otak sehingga kita sampai pada gelombang teta pada frekuensi 4-8 Hz, selain jika kita mendengarkan musik. Manfaatnya antara lain meningkatkan kemampuan belajar dan menghilangkan stress karena mampu mengoreksi pusat kecemasan di otak.  

Dari Toba Menuju Panggung Dunia

Sebagai produk PUI, parfum kemenyan ini telah lolos seleksi hilirisasi produk PUI 2019 yang diselenggarakan Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kemenristek DIKTI. Oleh karenanya, parfum ini bersama dengan produk stypro akan tampil di Indonesia Innovation Day (IID) yang digelar di Jerman, pada Juni 2019 mendatang.

Indonesia Innovation Day merupakan salah satu upaya untuk mendukung peningkatan kapasitas lembaga PUI dengan menampilkan 20 produk litbang unggul nasional yang potensial dihilirisasi. Produk-produk tersebut hasil kompetisi dari sekitar seratus produk riset yang diikuti oleh hampir seluruh lembaga PUI. Produk ini lolos seleksi Hilirisasi Produk Unggulan PUI 2019, berdasarkan surat pengumuman Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kemenristekdikti tanggal 21 Pebruari 2019. Oleh karenanya mendapat kesempatan untuk tampil di ajang internasional tersebut.

Informasi di atas menunjukkan potensi wisata ilmiah yang besar di KHDTK Aek Nauli. Selain atraksi penyadapan dan penyulingan getah kemenyan beserta produk parfumnya, wisatawan juga dapat menyaksikan beragam lainnya seperti atraksi panen madupenyadapan getah pinus, atraksi gajahmemanggil siamang dan banyak lagi. Dengan konsep edutainment, pengunjung dijamin akan merasa sangat terhibur sekaligus teredukasi dengan obyek-obyek wisata ilmiah di kawasan ini.*(DP)

 

Informasi lebih lanjut, reservasi atau pemesanan produk:
Koperasi Pengawai Negeri (KPN) Sylva - BP2LHK Aek Nauli
Jln. Raya Parapat Km. 10,5, Desa Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara 21174
Kontak person an. Ruth (HP 0813-9785-0441) atau Komala/Yessi (HP 0811-6194-222)

 

Penulis : Dyah Puspasari