SEKILAS INFO
- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
priyo -
12 May, 2016 -
2898 klik
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Partisipatif
FORDA (Jakarta, 11/05/2016)_“Dengan diterbitkannya buku ini pembaca diharapkan mampu memahami dan melaksanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) partisipatif dalam rangka mewujudkan masyarakat sekitar hutan yang sejahtera dan hutan yang lestari, ”kata Ir. Hunggul Yudono, SHN, M.Sc, peneliti Balai Litbang LHK Makassar, saat mempresentasikan buku PLTMH pada acara Bedah Buku yang digelar di Auditorium Manggala Wanabakti, Rabu (11/05).
Hunggul mengatakan bahwa buku ini membahas model insentif untuk masyarakat sekitar hutan melalui pembangunan PLTMH dengan pendekatan partisipatif. Disamping itu juga memuat konsep upaya mensejahterakan masyarakat dan melestarikan fungsi hutan melalui insentif listrik mikrohidro dan juga langkah-langkah pengelolaannya, mulai dari perancangan, pembangunan, pengelolaan dan pengembangan pemanfaatannya.
Hunggul menulis buku PLTMH dengan latar belakang kelangkaan petunjuk teknis/buku mikrohidro dikalangan umum.
Selaras dengan hal tersebut, Ir. Ida Nuryatin Finahari, M.Eng, Kasubdit Penyiapan Program, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi Sumber Daya Manusia mengatakan“Saya surprise dengan adanya buku ini, karena ternyata BLI juga membuat PLTMH.” Demikian disampaikan.
Lebih lanjut Ida mengatakan, bahwa ini merupakan ide yang sangat luar biasa, karena benar-benar dituangkan dalam bahasa yang sederhana, mudah dipahami serta memikirkan bagaimana masyarakat bisa memelihara hutan tapi dengan memikirkan benefitnya bagi mereka.
Tentunya kalau ini bisa diterapkan secara terus menerus, dari sisi laju elektrifikasi akan sangat membantu. Peran masyarakat dari awal sampai akhir, berdasarkan pengalaman dalam membangun PLTMH, sangatlah dibutuhkan. Jika masyarakat tidak dilibatkan dari awal, maka akan kerepotan pada saat pengelolaannya.
Sejalan dengan Ida, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi, KLHK, Ir. Ismugiono, MM. juga mengatakan bahwa “Keberadaan buku ini sangat luar biasa, buku ini berbicara tentang optimisme meskipun minim teori.”
Namun untuk mempersiapkan edisi yang akan datang, Ismugiono mengharapkan, “Harus ada sentuhan terhadap peran pemerintah” ujarnya.
Yang mengelola hutan itu adalah pemerintah, namun dimana posisi pemerintah dalam hal ini, itu yang perlu diinformasikan, karena kita tahu bahwa yang punya kewajiban untuk mengelola adalah pemerintah.
“Selama ini pemerintah tidak cukup hanya menfasilitasi saja tapi juga harus memfasilitasi tanpa ada investor yang masuk, karena faktanya masyarakat memang butuh terhadap air itu, sehingga akan ada kerjasama yang sangat bagus,” ungkap Ismugiono
Hunggul berharap dengan membaca buku ini dan melihat videonya, pembaca mampu memahami bagaimana membangun dan mengelola PLTMH secara sederhana. Selain itu, dengan semakin banyak orang yang paham dan mengembangkan PLTMH sebagai insentif penggiat partisipasi personal dan kolektif, akan terwujud masyarakat sekitar hutan yang sejahtera dan hutan yang lestari.
Pada akhir kegiatan bedah buku, Hungul berpesan bahwa dalam mengelola sebuah kegiatan jangan pernah meninggalkan pekerjaan rumah (PR) kepada masyarakat.
Buku yang ditulis dengan bahasa sederhana berdasarkan pengalaman penulis selama 10 tahun dalam penelitian dan pengembangan PLTMH ini ditujukan bagi para pengelola kawasan hutan, praktisi, dan masyarakat umum yang tertarik dalam pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan energy terbarukan. Dengan tujuan pembangunan mikrohidro untuk mewujudkan masyarakat sekitar hutan yang lebih sejahtera dan fungsi hutan yang lestari pada saat yang bersamaan.
Bedah Buku ini merupakan rangkaian kegiatan Gelar IPTEK Hasil Litbang dan Inovasi Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Tahun 2016, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang berlangsung selama 2 (dua) hari, Rabu - Kamis, 11-12 Mei 2016. ***LG
Artikel Terkait:
Gelar Iptek BLI 2016: Ajang Diseminasi Hasil Litbang
Materi terkait:
Bedah buku PLTMH oleh Hunggul Yudono